1. Awal Mula Tas Pria
Kalau kita mundur jauh ke masa lalu, tas pria awalnya dibuat murni untuk fungsi. Pada abad pertengahan, pria menggunakan kantong kulit atau kain yang diikat di pinggang untuk membawa koin, alat kerja, atau peralatan kecil. Desainnya sederhana, tapi bahannya tebal supaya tahan lama.
Di era ini, fungsi benar-benar jadi prioritas, sementara estetika belum banyak diperhatikan. Namun, itu jadi fondasi bagi perkembangan desain tas di era berikutnya.
2. Tas Pria di Abad ke-19: Klasik dan Kokoh
Memasuki abad ke-19, revolusi industri mengubah cara orang bepergian. Muncul tas-tas kulit berukuran besar untuk perjalanan jarak jauh, mirip koper tapi dengan desain lebih sederhana. Tas model satchel dan messenger juga mulai populer di kalangan pekerja dan pelajar.
Kulit menjadi bahan utama karena daya tahannya luar biasa. Selain itu, resleting mulai diperkenalkan di akhir abad ini, meskipun masih jarang digunakan.
3. Era 1920–1940: Tas sebagai Simbol Status
Di antara tahun 1920-an hingga 1940-an, tas pria mulai punya sentuhan gaya. Tas kerja dari kulit halus menjadi simbol status para eksekutif dan pebisnis. Bentuknya kaku, persegi, dan memiliki pegangan tangan.
Pada masa ini, desain lebih fokus pada kesan profesional. Warnanya cenderung gelap seperti hitam atau cokelat tua.
4. Era 1950–1970: Praktis dan Ringkas
Setelah Perang Dunia II, tren tas pria bergerak ke arah kepraktisan. Tas selempang dan tas ransel menjadi pilihan bagi mahasiswa dan pekerja lapangan.
Di tahun 60–70-an, material sintetis seperti nylon mulai digunakan. Selain lebih ringan, bahan ini juga tahan air. Model ransel dua tali mulai populer untuk aktivitas sehari-hari.
5. Era 1980–1990: Olahraga dan Streetwear Mengambil Alih
Tahun 80–90-an ditandai dengan ledakan budaya pop dan olahraga. Tas ransel sporty, tas gym, dan waist bag (tas pinggang) menjadi tren besar. Warna-warna cerah seperti merah, biru, dan kuning mulai bermunculan.
Brand olahraga besar seperti Nike dan Adidas merilis berbagai tas yang memadukan fungsi dengan gaya anak muda.
6. Era 2000–2010: Minimalis dan Multifungsi
Memasuki milenium baru, gaya minimalis mendominasi. Tas pria dibuat lebih ramping, ringan, dan multifungsi. Ransel laptop menjadi primadona karena meningkatnya kebutuhan teknologi.
Desain hybrid yang bisa diubah dari ransel ke tas jinjing juga muncul. Model seperti ini cocok untuk pria yang aktif di kantor sekaligus suka traveling singkat.
7. Era 2010–Sekarang: Custom dan Personalisasi
Sekarang, tren tas pria semakin beragam. Ada yang tetap memilih gaya klasik dengan kulit premium, ada juga yang mengutamakan bahan ramah lingkungan. Customisasi jadi salah satu tren terbesar.
Pria kini bisa memesan tas dengan ukuran, warna, bahan, dan detail sesuai keinginan. Di Konveksi Tas Depok, misalnya, kamu bisa bikin tas custom yang pas untuk kerja, kuliah, atau traveling.
8. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Desain Tas Pria
Beberapa faktor utama yang membentuk evolusi desain tas pria:
-
Perubahan gaya hidup: dari pekerja lapangan hingga profesional digital.
-
Perkembangan teknologi: kebutuhan tas laptop dan gadget.
-
Tren fashion global: pengaruh streetwear, minimalis, hingga gaya vintage.
-
Kesadaran lingkungan: penggunaan bahan daur ulang dan ramah lingkungan.
9. Prediksi Tren Tas Pria di Masa Depan
Melihat tren sekarang, tas pria kemungkinan akan semakin:
-
Fleksibel: satu tas untuk banyak aktivitas.
-
Berbahan ramah lingkungan: daur ulang plastik atau kain organik.
-
Dilengkapi teknologi: port USB, pelacak GPS, atau fitur anti-maling.
Kalau ingin mengikuti tren ini, pilih produsen yang bisa membuat desain custom agar tas kamu tidak hanya keren tapi juga fungsional.
10. Kesimpulan
Evolusi desain tas pria menunjukkan bahwa dari masa ke masa, tas bukan sekadar alat bawa barang, tapi juga simbol gaya hidup. Dari kantong kulit sederhana hingga tas custom modern, setiap era punya ciri khasnya sendiri.
Kalau kamu ingin punya tas yang menggabungkan fungsi, gaya, dan sentuhan personal, pilihan terbaik adalah membuatnya secara custom di Konveksi Tas Depok.